News Update :

Wisata Hati ANTV

Sikap ''Riya" Mengikis Habis Pahala Kita

Jumat, 04 Mei 2012

Pentingnya niat bagi sebuah perbuatan akan berdampak besar di akhirat nanti. Di dunia seseorang bisa saja mengira bahwa ibadah yang dilakukan sudah baik dan benar, tetapi, jika ternyata di dalamnya terkandung riya’ dan sum’ah, maka sia-sialah ia mengharapkan pahala di akhirat. Imam Muslim dalam kitabnya yang terkenal, Shahih Muslim, lebih merinci berbagai contoh tentang orang yang salah niat dalam beribadah, Khususnya ketika terbuka kedoknya di akhirat nanti.

Dari Abu Hurairah.” Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda. “Sesungguhnya manusia yang mula pertama amalnya diputuskan nanti pada hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid yang kepadanya dihadapkan dan diperlihatkan nikmat yang telah diterimanya dan ia pun mengakuinya, lantas ia ditanya : Dipergunakan untuk apa nikmat itu ? Ia menjawab : Aku berjuang pada jalan-Mu, sehingga aku mati syahid. Allah berfirman : Engkau bohong, Engkau berjuang agar dikatakan sebagai pemberani, dan itu sudah diakui. Kemudian Allah memerintahkan agar orang itu diseret sampai akhirnya dilemparkan kedalam neraka.

Kedua, seseorang yang belajar dan mengajar serta suka membaca Al’Quran yang kepadanya dihadapkan dan diperlihatkan nikmat yang telah diterima dan ia pun mengakuinya, lantas ia ditanya : Dipergunakan untuk apa nikmat itu ? ia menjawab : Aku pergunakan untuk belajar dan mengajar Al’Quran untuk-Mu. Allah berfirman : Engkau dusta. Engkau belajar Al’Quran agar dikatakan sebagai orang yang pandai, dan engkau suka membaca Al’Quran agar dika takan sebagai qari’. Allah memerintahkan agar orang itu diseret sampai akhirnya dilemparkan ke dalam naraka.”

Ketiga, seseorang yang dilapangkan rizqinya dan dikaruniai berbagai macam kekayaan yang kepadanya dihadapakan dan diperlihatkan nikmat yang telah diterimanya dan ia pun mengakuinya, lantas ia ditanya : Dipergunakan untuk apa nikmat itu ? ia menjawab : Semua jalan yang Engaku sukai harus dibantu, maka aku membantunya karena Engkau. Allah berfirman : Engkau bohong, Engkau berbuat seperti itu agar dikatakan sebagai orang yang pemurah, dan itu sudah diakuinya. Kemudian Allah memerintahkan agar orang itu diseret dan akhirnya dilemparkan ke dalam neraka. “

Dalam sebuah hadits dikatakan, tidak akan masuk surga seseorang yang didalam hatinya ada sifat riya’, walau sebesar zarah. Mudah-mudahan kita tidak termasuk kedalam golongan yang bersifat riya’. Amin ya robbal alamin.

Semua Bisa Jadi Pengusaha, Bab 14 ‘Asmaul Husna’

Ustad Yusuf Mansur mengungkapkan pentingnya berdo’a dengan Asmaul Husna. “Sedianya hari ini membahas prinsip dasar menjadi pengusaha yang kelima, Washodiqina, tapi ditunda terlebih dahulu, karena bertepatan denga hari ke 99 wisata hati anteve. Kita bahas Asmaul Husna terlebih dahulu” Kata Ustad Yusuf Kamis (1/3) dalam acara Wisata Hati di Anteve jam 05.00 wib. (ada hadiah Do'a mengubah nasib, dan memperlancar rejeki di bagian akhir)

Kepada saya sendiri dan saudara semua, lanjut Ustad, silahkan setiap hari membaca Asmaul Husna dan mengajari anak untuk menghafal asmaul Husna, karena Allah memerintahkan kepada kita semua untuk berdo'a dengan nama-namaNya. Asmaul Husna ini baik di baca di tengah malam saat sholat tahajud, ataupun setiap ba'da sholat setelah selesai wirid sehabis sholat. "1 hari hafalkan 1 asmaul husna, 99 hari hafal 99 asmaul husna. seperti one day, one ayat (satu hari, satu ayat," tambah ustad Yusuf.

Ustad Yusuf memberikan hadiah do'a Asmaul Husna yang telah dituliskan ibu Ustad Yusuf untuk dibaca dan diamalkan. " Saya sebut do'a ini doa untuk mengubah nasib, untuk memperlancar rejeki. Saya terima dari ibu saya, dan saya teruskan kepada Anda semua,"kata Ustad.

Do'a mengubah nasib, dan memperlancar rejeki (di baca 3 x, 11 x, 33 x, 111 x)

Ya fattah (yang Maha Membuka)

Ya Rozzak (yang Maha Pemberi rejeki)

Ya Muhawilal Akhwat ( yang Maha mengubah keadaan), ubahlah keadaan kami ke keadaan yang lebih baik

Hasbunnallah wani'mal wakil, ni'mal maula wa ni'mal nashir ( Cukuplah Allah sebagai wakilku, cukuplah Allah sebagai penolongku)

La haula walakuwata illa billahil alliyyil adzim


Semua Bisa Jadi Pengusaha, Bab 11 ’8 Prinsip Pengusaha’

Ustad Yusuf Mansur menjelaskan bahwa untuk menjadi pengusaha sukses memerlukan 8 Prinsip dasar yang harus dipegang teguh. "8 Prinsip dasar ini harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin sukses menjadi pengusaha. Dan setiap orang yang ingin sukses dalam hal apapun, seperti sukses mengejar dunia akhirat, sukses jodoh, sukses kerja, bebas hutang dan untuk banyak hal lainnya dalam urusan apa saja," kata Ustad Yusuf Mansur Senin (27/2) dalam acara Wisata Hati di Anteve jam 05.00 wib.

Ustad Yusuf memaparkan, Pertama, Amanah (Yakin), percaya diri dengan semangat billah (dengan melibatkan Allah). Memiliki keyakinan, percaya diri dengan melibatkan Allah. "Yakin pasti menjadi pengusaha sukses, InsyaAllah. karena melibatkan Allah, jadi insyaAllah dijauhkan dari sifat sombong dan membanggakan diri,"lanjutnya.

Ustad melanjutkan, bahwa hal itu berkaitan dengan prinsip dasar Kedua, Faghfirlana ( Ampuni kami ya Allah). "Mengapa kemudian banyak orang tidak bisa jadi pengusaha, tidak menjadi sukses, belum dapat jodoh, hutang banyak. Itu kaitannya dengan hal2 yang dilakukan di masa lalu. Banyak salah, banyak dosa. Karena itu setiap pengusaha hendaknya senantiasa istighfar, Faghfirlana.Ampuni kami Ya Allah,"kata Ustad.

Ustad Yusuf mengundang semua yang terpanggil untuk menjadi agen bukunya, berfikir besar bertindak besar. Bisa download formulirnya di http://www.yusufmansur.com/ atau hub 08121972222.


Semua Bisa Jadi Pengusaha, Bab 7 Berkah, Ridho dan Doa Orang Tua

Ustad Yusuf Mansur mengatakan bahwa semua orang mempunyai potensi yang sama untuk menjadi pengusaha, karena semua orang mempunyai orang tua. “Langkahkan kaki Anda ke rumah orang tua. Kalo jauh bisa telp atau sms. Bersimpuh. Cium tangan orang tua Anda. Dan minta restunya,” kata Ustad Yusuf Mansur Selasa (21/2) dalam acara Wisata Hati di Anteve jam 05.00 wib.

Bagi yang orang tuanya sudah meninggal, kata Ustad, bisa berziarah ke makam orang tuanya. “ Datang saja ziarah ke makam ortu, ceritakan apa yang menjadi rencana saudara semua. Misalnya, mama saya berencana ingin menjadi pengusaha muslim yang sholeh/sholehah. Yang cinta orang miskin, yang cinta anak yatim. Ingin membangun pesantren, rumah tanfidz. Semoga Allah mengabulkan ya ma,” terang ustad Yusuf.

Selama ini, kata Ustad, selalu menyalahkan tidak punya koneksi, tidak punya teman yang bisa membantu untuk jadi pengusaha. “Padahal Anda semua punya konektor yang sangat kuat. Orangtua Anda sendiri.Ayah anda. Umi. Abah. Ngapain cari yang lain. Ke orang tua Anda, minta restunya. Minta do’anya,”kata Ustad. Semestinya juga dengan dilanjutkan dengan Anda berikhtiar, dan tidak berpangku tangan.

Semisal saat ini, kata Ustad, Anda masih nol. “ Silahkan jalani semua yang sdh di pelajari. 1. Fastajibulli (penuhi seruan Allah. 2. Berdoa. 3. Restu orang tua,” kata Ustad.


Semua Bisa Jadi Pengusaha, Bab 6 Doakan yg Lain dan Amal Soleh

Ustad Yusuf Mansur melanjutkan paparan mengenai pentingnya mendoakan yang lain selain diri sendiri. "Pengusaha yang bener adalah pengusaha yang bisa membantu yang lain. Dan itu bisa dimulai sejak di dalam do'a, dengan cara mendoakan yang lain,"kata Ustad Yusuf Mansur Senin (20/2) dalam acara Wisata Hati di Anteve jam 05.00 wib.

Hal ini, kata Ustad Yusuf, seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW saat bertemu dg Allah di Arsy-Nya. Saat Allah menyampaikan salam keselamatan kepada Nabi Muhammad SAW. "Nabi Muhammad menjawab, bukan utk saya saja ya Allah, salam itu untuk kami dan segenap orang yang saleh dari hamba-hambaMu,"terang ustad Yusuf.

"Jadi, doa seorang pengusaha hendaknya begini, ya Allah selamatkan perusahaan hamba dan segenap perusahaan umat muslimin muslimat," cakep dah tuch, kata ustad sembari tersenyum.

Usaha, lanjut Ustad, yang baik adalah usaha yang melibatkan orang lain. Melibatkan orang banyak. "Bisa membantu orang banyak, sehingga dapat do'a dari orang banyak. Dan Allah juga akan berpikir ulang untuk membangkrutkan usaha yang menafkahi banyak keluarga," tambah Ustad.

Amal Sholeh

Seorang pengusaha, kata Ustad, juga harus mempunyai amal sholeh, agar perjalanan usahanya tidak berat. "Mulailah dengan mendo'akan yang lain. kerjakan amalan wajib dan sunah. Penuhi sholat wajib 5 waktu TEPAT WAKTU. Sunah qobliyah, ba'diyah, Dhuha, tahajjud, dan sedekah setiap hari (never ending sedekah)," jelas Ustad Yusuf.


Semua Bisa Jadi Pengusaha, Bab 5 The Art of Doa

Anteve-Ustad Yusuf Mansur memaparkan bahwa untuk memenuhi Fastajibuli (Seruan Allah) maka seharusnya dipenuhi kelengkapan dalam berdo'a. "Sabda Rasulullah, banyak-banyaklah berdo'a karena kita tidak tahu, kapan doa tersebut akan terkabul,"jelas ustad Yusuf Mansur, Rabu(15/2) dalam acara Wisata Hati di Anteve jam 05.00 wib.

Kelengkapan dalam berdoa itu, lanjut ustad, pertama, baca bismillahirrohmannirrohim. Kedua, baca shalawat: Allahumma sholi ala Muhammad, wa ala ali sayidina Muhammad. Ketiga, Istighfar: Astaghfirrullahaladzim. Keempat, Hamdallah: Alhamdulillahirrobbilalamin.

Kelima, konten/isi doa: Ya Allah, saya ingin menjadi pengusaha. Jadikan saya pengusaha muslim yang sholeh/sholehah, dermawan, sayang dengan anak yatim dan orang miskin. Keenam, Istighfar lagi: astaghfirrullahaladzim.Ketujuh, shalawat lagi:Allahumma sholi ala Muhammad, wa ala ali sayidina Muhammad. Kedelapan, Hamdalah:Alhamdulillahirrobbilalamin.Aamiin.

"Akan sangat luar biasa hasilnya, jika do'a dengan kelengkapannya di atas dihantar dengan sholat dan sabar," lanjut Ustad Yusuf.

Pada hakekatnya, kata Ustad, kelengkapan do'a ini bisa dilakukan untuk semua hajat yang dimiliki oleh masing-masing individu. "Bisa diterapkan dalam hal meminta jodoh, anak, dan lain-lain...apa saja yang diinginkan," kata Ustad.

Do'a, kata Ustad Yusuf, dimiliki oleh semua orang, baik yang kaya maupun yang miskin, baik yang berilmu maupun yang tidak berilmu, baik yang sudah punya modal maupun yang tidak punya modal apa-apa selain Allah." Semua individu mempunyai hak yang sama dalam do'a," kata Ustad. Ustad Yusuf melanjutkan bahwa kalo individu itu kaya serta punya modal itu berdo'a dengan kelengkapannya, tentu saja yang miskin lewat. Kalo yang berilmu itu berdo'a tentu saja yang miskin ilmu juga lewat.

"Tapi, yang miskin modal dan miskin ilmu ini hendaknya tetap terus senantiasa berdoa kepada Allah.Fastajibuli: Jalankan yang wajib dan sunah. Yakin do'a terkabul. Dan pasti akan mendapatkan bimbingan dan petunjuk dari Allah,"jelasnya.




Inilah Kisah nyata sedekah menyentuh hati

Gila !! Begitu cibiran yang hampir tiap hari menyengat telinga Dani Hermawan. Cibiran sadis tersebut diterimanya, setelah ia mengambil keputusan drastis yang sangat tidak masuk akal bagi rasio awam.

Bagaimana tidak. Dani hanyalah seorang pekerja serabutan. Ia tinggal di rumah kontrakan di Bogor bersama seorang anak dan istri yang tengah mengandung anak kedua. Untuk makan sehari-haripun, Dani sekeluarga sangat terbantu oleh kebaikan mertuanya.


Nah, dalam kondisi begitu, Dani malah menguras isi kontrakannya. Bukannya untuk dijual buat makan dan beli susu anaknya, tapi justru disedekahkan.

Pencerahan sedekah Dani dapatkan, setelah nyawanya hampir melayang di ujung putus asa.
Semula, Dani Hermawan seorang supplier ayam yang cukup berjaya. Peternakannya luas, ayamnya ribuan. Mobil pengangkut ayam tiap hari keluar-masuk kandangnya. Uang setoran pun mengalir deras ke kantongnya.

Sampai kemudian, wabah flu burung menyerang. Puluhan demi puluhan ayam negeri Dani mati, sampai akhirnya ludes tak tersisa. Dani Hermawan bangkrut pada tahun 2007.

Tragisnya, hampir tidak ada sisa masa kejayaan usaha Dani. Uang yang melimpah justru membuatnya lalai untuk menyiagakan masa depan keluarga. Bahkan rumah pun mereka tak sempat punya. “Saya lalai, saya lalai,” kenang Dani sambil terisak.

Bersamaan dengan itu, Nia Kurniawati istrinya pun di-PHK dari tempat kerjanya.
Untuk melanjutkan hidup sekeluarga, Dani lalu kerja serabutan sambil “mantab” (makan tabungan) yang sedikit tersisa. Beruntung dia memiliki mertua yang baik, sehingga kebutuhan dapurnya kemudian tertalangi. Walaupun, sebagai kepala keluarga yang pernah jaya, pria ini sungguh tak enak hati hidup dalam naungan mertua.

Perasaan bersalah, malu, sekaligus khawatir, menumpuk di dada, membuat Dani Hermawan stress. Apalagi anak mereka yang kedua jelang lahir. Duit dari mana buat biayanya? Uang dari mana untuk membeli susunya? Lalu buat sekolahnya nanti bagiamana?

Masya Allah, tak kuasa menahan stress, bisikan setan pun diikutinya. Satu malam, Dani ngeloyor ke rel kereta api tak jauh dari rumahnya. Sampai di sana, dia lalu nekad membaringkan diri menyilangi salah satu rel.

Ketika kupingnya menangkap deru kereta Jabotabek dari arah Jakarta, Dani segera memejamkan mata rapat-rapat. “Sebentar lagi penderitaanku akan berakhir,” batinnya, walau dibarengi rasa takut.

Wes ewes ewes, bablas keretanya. “Lho, aku kok masih hidup,” Dani kaget ketika membuka mata. Olala, ternyata kereta api lewat melalui rel satunya.

Dani lalu memejamkan mata lagi, berharap kereta berikutnya segera lewat dan melindas tubuhnya.
Tapi, tunggu punya tunggu, si kereta tak datang jua. Sementara, Dani harus bersilat melawan gerombolan nyamuk yang mengerubutinya. Plak, plok, plaak.

Tak tahan dingin dan nyamuk, akhirnya Dani urung bunuh diri. Dengan langkah lunglai, pulang dia ke kontrakannya.

Suatu malam berikutnya, giliran bisikan malaikat yang dia ikuti. Saat iseng menyetel TV Banten, tiba-tiba Dani terpaku pada taushiyah Ustadz Yusuf Mansur. Sang Ustadz tengah menguraikan sedekah sebagai solusi problema kehidupan.

“Sedekah akan cepat bunyi bila ditunaikan dalam keadaan kita kepepet, lagi butuh, atau sangat menyayangi harta yang akan kita sedekahkan,” kata Ustadz, yang menancap betul di benak Dani.

Besoknya, dengan getol Dani mulai memburu dan melahap taushiyah Ustadz melalui radio dan televisi, juga VCD.

Melihat hobby baru suaminya, semula Nia sinis. “Aa’, yang pasti-pasti aja deh. Uang itu ya didapat dari kerja, bukan sedekah,” kata Nia yang waktu itu masih belum berbusana muslimah.
“O iya, ini juga pasti Dik. Tinggal kita yakin apa enggak,” Dani mencoba sabar. Ia maklum, dalam kondisi seperti ini istrinya jadi sensi.

Namun satu sore, Dani memergoki istrinya tengah menyimak VCD The Miracle. Tampak Nia manggut-manggut, merasa mendapat pencerahan.

“Iya ya A’, kita sedekahkan yang kita punya yuk,” katanya, disambut senyum Dani.
Tak tega rasanya Darmawan Setiadi, saat menjemput sedekah Dani di kontrakannya. Di bawah tatapan melompong putri Dani, Darmawan dan tim PPPA Daarul Qur’an mengangkut kulkas, televisi, tape, sampai ke handphone satu-satunya milik tuan rumah. Semua barang itu bakal dijual di PPPA Shop, hasilnya untuk membiayai program pembibitan penghafal Qur’an.

“Mas Dani, bagaimana kalau hape-nya tidak usah ikut disedekahkan. Mas Dani kan sangat memerlukannya,” bisik Darmawan kepada Dani.

“Oh, tidak Mas. Saya memang sudah meniatkan untuk disedekahkan bersama barang-barang lainnya. Doakan saja agar Allah memberi balasan yang terbaik buat kami,” jawab Dani mantap. Apa boleh buat. Sambil menahan tangis haru, Darmawan membawa semua barang sedekahan Dani. Tak ayal, kontrakan Dani langsung kosong melompong. Yang tersisa hanyalah almari kayu tua yang sudah tidak layak untuk disedekahkan sekalipun.

Almari itu bagian tengahnya bolong, tadinya untuk wadah TV. Setelah TV-nya diangkut, Az Zahra anak sulung Dani nyeletuk, “Yah, sekarang kita nonton tipinya bohong-bohongan ya?”

Dani menjawab dengan mengusap sayang kepala putranya. “Tenang, Nak, Allah Maha Kaya dan Maha Mengetahui,” katanya, ditingkahi senyum tulus sang istri.

Setelah itu, Dani dan Nia Kurniawati, menggetolkan riyadhoh. Mereka dawamkan amalan wajib, ditambah amalan sunnah Nabi seperti sholat tahajjaud, dhuha, dan puasa Senin-Kamis.

Saking rindunya pada Rasulullah SAW, Dani bahkan mulai membiasakan diri mengenakan baju gamis. Namun, mantan pengusaha peternakan ayam yang kini hobby-nya ke masjid itu, malah disalahpahami. Bahkan sebagian orang menganggapnya kurang waras.

“Dik, mengapa mereka tega mengataiku gila. Apakah orang tidak boleh berubah jadi baik,” keluh Dani Hermawan pada istrinya. “Sabarlah A’, insya Allah, Allah akan menunjukkan jalan,” Nia menghibur suaminya.

Kabar tentang “keanehan” Dani, rupanya sampai juga ke seorang pengusaha yang masih tetangganya. Suatu malam, Dani dipanggil ke rumah si pengusaha. Setelah menyimak kisah singkat perjalanan hidup Dani, pengusaha itu berkata,

“Hobby-mu apa Dan?”
“Badminton, Pak, tapi belakangan ini sudah jarang main lagi,” Dani tersenyum.
“Ya sudah, nanti kapan-kapan kita ketemu lagi.”

Saat dipanggil kembali, Dani kaget bukan kepalang. Pengusaha tersebut menjadikannya manajer Gedung Olah Raga (GOR) badminton di Jalan Soleh Iskandar, Bogor.

Selain menyewakan gedung badminton, Dani Hermawan juga mengajar kelas bulu tangkis. Dia pun melayani les privat olahraga yang sama. Ini menjadi kekuatan GOR yang dikelolanya.

“Awalnya, hanya satu klub yang menjadi pelanggan kami. Sekarang alhamdulillah, sampai harus antri kalau mau makai GOR kami,” kata Dani.

Kini, kehidupan Dani Hermawan dan istrinya bersama kedua buah hati mereka, Azzahra Putri Dani dan Juaneta Putri Dania, jauh lebih baik. Tanpa dipaksa sang suami, Nia Kurniawati sudah berbusana muslimah. Mereka sangat mensyukuri semuanya, meskipun belum memiliki rumah sendiri.
 

© Copyright Wisata Hati Bersama Ust. Yusuf Mansyur 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.